Rabu, 21 Maret 2012

Rere Kekasih Part 2


Kami berdua berangkat ke kampus bersama. Setelah selesai kuliah kami bertemu di gerbang kampus ternyata terry telah menunggu. Terry mengajaku ke rumahnya lagi untuk menginap karena terry hanya tinggal sendiri di rumahnya itu. Setelah sampai di rumah kami berdua melepas lelah di kamarnya yang luas. “Mas mau minum apa?” tanya terry. “Apa saja deh” jawabku sambil melepas baju yang aku kenakan.
Setelah mengambilkan minuman terry langsung menyimpannya di atas meja. Dia langsung mendekati tubuhku. Dia langsung mengelus-ngelus dadaku. Dan mulai menjilati putting susuku yang mulai mengeras. Karena nikmat aku pun mulai mendesah saat menciumi dan mulai meraba-raba bagian tubuhku yang paling sensitif. Tangannya mulai melepaskan celana jeansku. Dia membuka resletingnya dan terus diturunkan perlahan-lahan dan CDKu juga ikut dia turunkan. Dan akupun mulai melepaskan pakaian yang dia gunakan.
Akhirnya kami berdua sama-sama tanpa sehelai benang pun. Terry naik ke atas tubuhku mulutnya di atas zakarku sedangkan zakarnya di atas mulutku. Aku tahu apa yang dia mau gaya 69. Aku rasa dia mulai menggenggam dan mualai memasukan penisku ke dalam mulut terry maik turun. “Akh…nikmat sekali” tanganku segera menangkap pantatnya yang naik turun. Aku genggam zakarnya dan segera aku kulum zakarnya sampai ke panggkalnya. Aku gerakan dengan cepat malah agak kasar sampai air liurku membasahi semuanya. “Ugh…ugh…mas aku mau keluar!” terry terus mengulum sambil mengoceh. Kemudian tubuhnya berhenti bergerak pinggulnya yang aku pegangi terasa berkejat. Tiba-tiba cairan hangat kental membanjiri mulut bibir dan mukaku. Lalu terry terkapar di atas tubuhku dengan posisi tetap mengulum penis sambil mengocoknya. Tidak beberapa saat kemudian aku pun merasa ada sesuatu yang akan keluar dari penisku itu. “Ugh…ugh…terr mas juga mau keluar” terry malah mempercepat kocokannya dan memperdalam kulumannya. Aku berkejat dan spermaku muncrat masuk ke dalam mulut terry dan ditelannya habis semua tanpa ada sisa. Namun mulut ku dan mulut terry masih menjilati zakar sampai bersih. Aku dan terry berhadapan matiku terasa berat dan ngantuk sekali.
(Bersambung)