Kami berdua berangkat ke kampus bersama. Setelah selesai kuliah kami
bertemu di gerbang kampus ternyata terry telah menunggu. Terry mengajaku ke
rumahnya lagi untuk menginap karena terry hanya tinggal sendiri di rumahnya
itu. Setelah sampai di rumah kami berdua melepas lelah di kamarnya yang luas.
“Mas mau minum apa?” tanya terry. “Apa saja deh” jawabku sambil melepas baju
yang aku kenakan.
Setelah mengambilkan minuman terry langsung menyimpannya di atas
meja. Dia langsung mendekati tubuhku. Dia langsung mengelus-ngelus dadaku. Dan
mulai menjilati putting susuku yang mulai mengeras. Karena nikmat aku pun mulai
mendesah saat menciumi dan mulai meraba-raba bagian tubuhku yang paling
sensitif. Tangannya mulai melepaskan celana jeansku. Dia membuka resletingnya
dan terus diturunkan perlahan-lahan dan CDKu juga ikut dia turunkan. Dan akupun
mulai melepaskan pakaian yang dia gunakan.
Akhirnya kami berdua sama-sama tanpa sehelai benang pun. Terry naik
ke atas tubuhku mulutnya di atas zakarku sedangkan zakarnya di atas mulutku.
Aku tahu apa yang dia mau gaya
69. Aku rasa dia mulai menggenggam dan mualai memasukan penisku ke dalam mulut
terry maik turun. “Akh…nikmat sekali” tanganku segera menangkap pantatnya yang
naik turun. Aku genggam zakarnya dan segera aku kulum zakarnya sampai ke
panggkalnya. Aku gerakan dengan cepat malah agak kasar sampai air liurku
membasahi semuanya. “Ugh…ugh…mas aku mau keluar!” terry terus mengulum sambil
mengoceh. Kemudian tubuhnya berhenti bergerak pinggulnya yang aku pegangi
terasa berkejat. Tiba-tiba cairan hangat kental membanjiri mulut bibir dan
mukaku. Lalu terry terkapar di atas tubuhku dengan posisi tetap mengulum penis
sambil mengocoknya. Tidak beberapa saat kemudian aku pun merasa ada sesuatu
yang akan keluar dari penisku itu. “Ugh…ugh…terr mas juga mau keluar” terry
malah mempercepat kocokannya dan memperdalam kulumannya. Aku berkejat dan
spermaku muncrat masuk ke dalam mulut terry dan ditelannya habis semua tanpa
ada sisa. Namun mulut ku dan mulut terry masih menjilati zakar sampai bersih.
Aku dan terry berhadapan matiku terasa berat dan ngantuk sekali.
(Bersambung)