Selasa, 20 Maret 2012
Rere Kekasih Part 1
Kategori:
Cerita Gay
Suatu hari aku berkenalan dengan seorang anak
laki-laki, dia adik kelasku di kampus. “Boleh kita
berkenalan?” tanyaku padanya. “Boleh” jawabnya padaku. “Siapa namamu?” tanyaku.
“Namaku Terry” Jawabnya. “Kalau mas siapa?” tanyanya padaku. “Namaku Rere”
jawabku. Dia seorang laki-laki yang gagah, tubunya bidang, dan manis pokoknya
segalanya. Lalu kami berdua mengobrol sampai akhirnya aku diajak ke
rumahnya.
Di rumahnya kami mengobrol sampai sore. Jam menunjukkan pukul
16.00-karena ada jam kuliah sore terry menyuruhku mandi. “Mas kitakan ada
kuliah sore” tanya terry. “Oh yah aku lupa” jawabku. “Sana mas kamu mandi duluan” kata terry.
“Terry dulu saja sana
yang mandi” jawabku. “dah biar lebih cepet kita mandi berdua saja” kata terry.
“Memang gak apa-apa and kamu mau kalau kita mandi berdua” jawabku. “Ya gak
apa-apa lah mas” jawabnya. Aku terkejut mendengar apa yang terry bilang.
Akhirnya kami berdua masuk ke kamar mandi. Tiba-tiba
terry membuka kaos yang dia kenakan. Aku terkejut melihat lakukan tubuhnya yang
begitu bidang dan nampak sexy. Dan nampak bulu di dada dan ketiaknya yang
begitu indah yang membuatku horny. Lalu terry membuka celana jeans yang dia
kenakan. Aku melihat CD yang berwarna hitam model G-sting dan semakin
terangsang melihat benjolan yang mulai membesar di dalam Cdnya yang tampak
nyata.
Entah siapa dulu yang memulai kami sudah saling
bercumbu. Terry sudah terlihat tak kuat lagi menahan birahinya.
Terry mulai menggenggam batang penisku yang mulai tegang itu. Dia elus-elus
kemudian batangnya dia masukan ke dalam mulutnya. Dijilat-jilat dan digigit
halus kepala penisku, sambil meremas-remas halus putting susuku. “Terry terus
hisap terus sayang! Oh…!” desahku. Terry terus mengeluar masukan batang penisku
dari dalam mulutnya. Dia mengocok semakin cepat dan kuat “Akh…terr….aku mau
keluar…!!” desahku. Terry malah mempercepat kocokan dan semakin memperdalam
kulumanya. “Crot…..crot…crot” batang penisku menembakan sperma ke dalam
mulutnya dan semua di telannya. Dia menghisap spermaku menghisap ujung penisku
sampai bersih.
Aku dudukan terry dia atas closet. Aku terus menciumi bibir terry
yang begitu sexy. Tangan terry terus meremas-remas penisku yang sudah lemas.
Lalu bibirnya turun ke putting susuku dan menghisap kedua putting susuku secara
bergantian. Terry hanya mendesah kenikmatan saat penisnya mulai aku kocok.
Ketika aku membuka selangkanganku lalu aku menunggingkan pantatku dihadapannya.
Terry mulai menjilati lubang anusku. Aku pun mulai mendesah kenikmatan. Tapi
teri terus menjilati lubangnya. Lalu dia mulai menggesek-gesekan kepala
penisnya itu kelubang anusku. Aku menahan sensasi nikmat di lubang anusku itu.
Terry mulai menekan perlahan penisnya yang pelontos itu ke dalam lubang anusku.
Agar masuk lebih dalam lagi. Diperlakukan seperti itu akupun berteriak nikmat
“Akh…akh…sakit sayang pelan-pelan ya!” “Tahan sedikit sayang”jawab terry.
Sambil mengocok-ngocok penisku yang mencuat ke atas. Terry terus mengocok
penisnya hingga dalam sekali. Aku menahan kegelian itu. Tetapi karena penisku dikocoknya
tidak begitu terasa sakit. Beberapa saat kemudian terry menggerak-gerakan
pinggulku dan mulai mengeluar masukan batang kemaluannya. Aku mengeluh nikmat
dan enak. Terry terus menggenjot selama 10 menit. Teri menghentikan kocokannya
di tangan dan di penisnya. Kemudian terry mencabut penisnya dari lobang anusku
dan aku disuruhnya menungging.kurasa anusku dimasuki lagi penis terry yang
begitu keras besar dan kokoh. Lalu terry mengocoknya kembali di dalam anusku
dengan pelan-pelan. Sedangkan tangan terry mulai mengocok penisku yang hampir
sama ukurannya dengan penis terry namun agak besar.
“Terr…akh…terus…sodok…enak…tambah lagi!!” ucapku tak tahu malu. Terry terus
mengocoknya dalam-dalam dan semakin cepat bicaraku makin tak karuan.
“Akh…terus…aku suka…terus…terr!!” tery makin kuat dan cepat mengocoknya.
“Mas…aku mau keluar…ahh…!!” lalu terry mencabut kemaluannya dari lubang anusku.
Lalu aku disuruhnya mengocok dalam mulutku. Aku mulai mengocok penisnya.
Akhirnya lima
semprotan air mani dari pusakanya tidak tertahan lagi masuk ke dalam mulutku.
Kujilat habis semua spermanya yang tumpah ruah sungguh-sungguh nikmat. Terry
tampaknya sudah lemas.
Sekarang giliranku, aku lakukan sambil berdiri. Tidak kutahan lagi
aku masukan perlahan pusakaku ke dalam anus terry. Aku mulai mengocok penisku
di dalam anus terry perlahan-lahan “Akh…mas…terus…terus mas…enak sekali…!” aku
menekan kemaluanku hingga amblas. Akupun mengeluar masukan penisku. Teri terus
mendesah dengan reflex terry menggoyangkan pantatnya ke kanan dan ke kiri.
Hingga akhirnya aku tak kuat lagi menahan organisme karena ada sesuatunya akan
keluar dari pusakaku. Lalu aku lepaskan pusakaku dan aku masukan pusakaku itu
ke dalam mulut terry. Teri mulai menghisap dan mengocok kuat penisku.
“Akh…terry…mas mau keluar…!”. “Crot…crot…crot” batangku menyemburkan sperma ke
dalam mulut terry. Terry pun melumat habis semua spermaku hingga bersih.
Akhirnya kami berpelukan sambil menikmati guyuran shower dan kami saling
membersihkan tubuh.
(Bersambung)
Langganan:
Postingan (Atom)